Mengapa Gigi Bisa Retak? Kenali Faktor Penyebab dan Solusinya

Rekap Singkat!

  • Gigi retak adalah kondisi di mana permukaan gigi mengalami celah atau keretakan, mulai dari ringan hingga dalam ke akar.
  • Penyebab utama adalah mengunyah benda keras, kebiasaan menggertakkan gigi, usia, trauma, atau perawatan gigi sebelumnya.
  • Bonding, pemasangan mahkota, perawatan saluran akar, atau pencabutan jika kerusakan sudah parah.

Masalah gigi retak sering kali tidak disadari karena gejalanya bisa muncul dan hilang secara tiba-tiba. Banyak orang baru menyadari setelah mengalami nyeri yang mengganggu saat makan atau minum. 

Padahal, jika tidak segera ditangani, gigi retak bisa menyebabkan infeksi, kerusakan permanen pada jaringan dalam gigi, dan bahkan kehilangan gigi. Dengan memahami penyebab dan tanda-tandanya, Anda dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat sebelum kondisi memburuk.

Penyebab Gigi Retak

Gigi dapat mengalami retak karena berbagai alasan, baik akibat kebiasaan sehari-hari maupun kondisi medis tertentu. Berikut beberapa penyebab utamanya:

1. Mengunyah makanan keras

Seperti es batu, permen keras, atau biji yang tidak bisa dikunyah dapat memberikan tekanan besar pada gigi dan menyebabkan keretakan.

2. Kebiasaan menggertakkan gigi (bruxism)

Tekanan berulang yang tidak disadari saat tidur atau dalam kondisi stres dapat menyebabkan retakan halus yang lama-kelamaan membesar.

3. Usia

Seiring bertambahnya usia, struktur gigi menjadi lebih rapuh. Gigi orang dewasa, terutama di atas usia 50 tahun, lebih rentan mengalami retak.

4. Trauma atau benturan langsung

Jatuh, kecelakaan, atau pukulan ke wajah dapat menyebabkan keretakan pada satu atau beberapa gigi.

5. Perawatan gigi sebelumnya

Gigi yang pernah ditambal besar atau menjalani perawatan saluran akar lebih rentan karena struktur aslinya sudah melemah.

Dampak Gigi Retak

Gigi retak yang tidak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti:

  • Nyeri saat mengunyah :Biasanya muncul saat menggigit atau melepaskan tekanan. Rasa sakit ini bisa tajam dan tiba-tiba.
  • Sensitivitas terhadap suhu :Gigi yang retak dapat menyebabkan rasa ngilu saat mengonsumsi makanan atau minuman panas dan dingin.
  • Infeksi gigi :Retakan yang dalam dapat membuka jalan bagi bakteri masuk ke dalam pulpa, menyebabkan peradangan atau abses.
  • Kerusakan permanen atau kehilangan gigi :Jika retakan meluas ke akar, gigi mungkin tidak bisa diselamatkan dan perlu dicabut.

Solusi untuk Mengatasi Gigi Retak

Penanganan gigi retak tergantung pada seberapa dalam dan luas keretakannya. Beberapa perawatan yang umum dilakukan antara lain:

1. Bonding atau tambalan komposit

Untuk retakan ringan, dokter gigi bisa mengisi celah dengan bahan resin untuk melindungi gigi dan memperbaiki tampilannya.

2. Pemasangan mahkota (crown)

Digunakan jika retakan cukup besar, tapi struktur akar masih kuat. Mahkota akan menutupi seluruh permukaan gigi agar tidak retak lebih jauh.

3. Perawatan saluran akar (root canal)

Diperlukan jika retakan mencapai bagian pulpa gigi, untuk menghilangkan infeksi dan menyelamatkan gigi.

4. Pencabutan gigi

Jika gigi sudah pecah hingga ke akar atau tidak bisa diselamatkan, pencabutan menjadi pilihan terakhir sebelum dilakukan pemasangan implan atau jembatan gigi.

Pencegahan Gigi Retak

Gigi retak bisa dicegah dengan beberapa kebiasaan sehat berikut:

  • Hindari menggigit makanan atau benda keras :Seperti es batu, makanan keras, atau permen batu.
  • Gunakan pelindung mulut (mouthguard) :Jika Anda memiliki kebiasaan bruxism atau aktif dalam olahraga kontak, gunakan pelindung gigi untuk mencegah cedera.
  • Periksa gigi secara rutin :Pemeriksaan rutin membantu mendeteksi retakan kecil sebelum berkembang menjadi masalah serius.
  • Perhatikan perawatan gigi yang sudah ada : Jika Anda memiliki tambalan besar, konsultasikan ke dokter apakah perlu diperkuat dengan mahkota.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Meskipun cara-cara di atas bisa memberikan bantuan sementara, nyeri gigi yang berlanjut harus segera ditangani oleh dokter gigi. Jika rasa sakit tidak kunjung reda setelah beberapa hari, atau jika gejala seperti pembengkakan, demam, atau pendarahan muncul, Anda perlu segera melakukan pemeriksaan ke dokter gigi. Diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai akan membantu mengatasi penyebab utama nyeri gigi Anda dan mencegah masalah lebih lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *